Pages

Wednesday, February 9, 2011

kalau kita hendak berkomunikasi dengan Allah ialah melalui solat, kita bercerita dengannya dan Dia akan menjadi pendengar paling setia tanpa tercicir apa-apa pun, tetapi kalau nak Allah berkomunikasi dengan kita, bacalah al-quran. Allah banyak mengajar kita apa yang kita perlu buat, dan apa yang patut kita tinggalkan. Bak kata orang putih, the DO's and the Don'ts''.






''Barangsiapa membaca al-quran dan beramal dengan apa yang terkandung didalamnya maka kedua ibubapanya akan dipakaikan mahkota pada hari pengadilan dan sinarannya lebih terang daripada cahaya matahari sekiranya matahari itu berada dalam rumah-rumah kamu di dunia ini (HR- Abu Daud & Ahmad)''.


artikel. iluvislam.com

Monday, February 7, 2011

aduhai puteriku sayang



AKU ADALAH AKU. 
JADILAH DIRI SENDIRI BUKANNYA HANYA MENIRU GAYA ORANG YANG AKAN MENDATANGKAN KEBURUKAN KEPADA DIRI SENDIRI. 
TEGASLAH DALAM BEKATA APA-APA TENTANG SESUATU PERKARA.


Lembut mu tak bererti kau mudah dijual beli 
Kau mampu menyaingi lelaki dalam berbakti 
Lembut bukan hiasan bukan jua kebanggaan 
Tapi kau sayap kiri pada suami yang sejati 

Disebalik bersih wajah mu disebalik tabir diri mu 
Ada rahsia agung tersembunyi dalam diri 
Itulah sekeping hati yang takut pada ilahi 
Berpegang pada janji mengabdikan diri 

Malu mu mahkota yang tidak perlukan singgahsana 
Tapi ia berkuasa menjaga diri dan nama 
Tiada siapa yang akan boleh merampasnya 
Melainkan kau sendiri yang pergi menyerah diri 

Ketegasan mu umpama benteng negara dan agama 
Dari dirobohkan dan jua dari dibinasakannya 
Wahai puteriku sayang kau bunga terpelihara 
Mahligai syurga itulah tempatnya

Pemarah dan Bersabar

Hanya seorang yang pemarah yang bisa betul-betul bersabar. Seseorang yang tidak bisa merasa marah tidak bisa disebut penyabar, karena dia hanya tidak bisa marah. Sedangkan seorang lagi yang sebetulnya merasa marah, tetapi mengelola kemarahannya untuk berlaku baik dan adil adalah seorang yang berhasil menjadikan dirinya bersabar. Dan bila Anda mengatakan bahwa untuk bersabar itu sulit, Anda sangat tepat, karena kesabaran kita diukur dari kekuatan kita untuk tetap mendahulukan yang benar dalam perasaan yang membuat kita seolah-olah berhak untuk berlaku melampaui batas.